Kepala Bapanas: Pembatasan Pembelian Beras di Ritel Demi Pemerataan

Selasa, 13 Februari 2024 - 04:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi

DETIKNUSANTARA | JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pembatasan pembelian beras yang diberlakukan di sejumlah ritel modern demi pemerataan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Pembatasan pembelian ini dari dulu dari beberapa bulan lalu, itu sudah diterapkan sejak tahun lalu. Kenapa dibatasi dua pak total 10 kilogram (kg)? Itu supaya distribusinya merata, kalau di rumah tangga (konsumsi) berasnya 5-10 kg, itu tentunya sudah cukup,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Arief turut menanggapi terkait pembatasan pembelian beras di sejumlah ritel. Menurutnya, pembatasan pembelian beras di ritel modern hingga maksimal 10 kg diperlukan demi pemerataan dan ketersediaan beras.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pembatasan (pembelian beras) di ritel itu demi pemerataan,” ucap Arief.

Dia mengaku bahwa pihaknya terus mempersiapkan cadangan pangan pemerintah (CPP). Karena, lanjut Arief, jika Bulog tidak memiliki CPP akan sangat bahaya bagi kebutuhan pangan masyarakat.

Ia menuturkan pembatasan pembelian beras di ritel telah diinisiasi sejak Oktober 2023, terutama pada pembelian beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Menurut Arief, hal tersebut agar mendorong masyarakat untuk dapat berbelanja bijak sesuai dengan kebutuhan dan memastikan masyarakat secara luas tidak belanja beras berlebihan melebihi kebutuhan normal.

Dia mengatakan pihaknya bersama kementerian dan lembaga yang terkait telah diberikan arahan Presiden Joko Widodo untuk bergerak cepat mengatasi kondisi beras nasional hari ini. Hal itu, lanjut Arief, menanggapi dinamika kondisi beras nasional menjadi salah satu konsentrasi pemerintah.

“Badan Pangan Nasional tadi bersama Bapak Presiden, ada Menteri Perdagangan, Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Menko Perekonomian, Dirut Bulog, tadi pagi-pagi sekali dipanggil dari Istana ya, untuk membahas kondisi perberasan hari ini,” katanya.

Arief mengaku bahwa pihaknya bersama semua pemangku kepentingan di bidang pangan akan segera menggelontorkan beras ke berbagai lini pasar sesuai perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat kembali bisa berbelanja beras dengan tenang dan bijak sesuai kebutuhan.

“Bapak Presiden tadi telah memerintahkan agar semuanya tolong di konversi ke beras 5 kg, lalu segera kirim ke pasar tradisional, pasar ritel modern. Saya juga diperintah untuk membereskan yang Cipinang ini, karena di sini stoknya banyak tetapi di pasar ritel modern sedikit,” ujar Arief.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo menambahkan kebijakan pembatasan pembelian beras memang demi pemerataan dan hanya untuk konsumsi rumah tangga.

“Jadi karena memang di ritel itu tadi dikatakan ini kan untuk konsumsi, jadi memang kita buat (untuk) pemerataannya. Ini sudah dari beberapa waktu lalu, hanya untuk konsumsi rumah tangga saja, kita akan jagain,” kata Pamrihadi.

Pamrihadi mengatakan bahwa pihaknya akan segera menyalurkan beras 1.000 ton pada Selasa 13 Februari 2024 di wilayah Jabodetabek dengan harga jual Rp13.900 per kg.

“Stok saat ini (PIBC) (di Pasar Induk Beras Cipinang/PIBC) ada 34 ribu ton dengan minimum stoknya adalah 30 ribu ton. Jadi saat ini (stok beras PIBC) ada di atas rata-rata normal,” terangnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKNusantara.co. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKNusantara.co", caranya klik link https://t.me/detiknusantara, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis :
Editor : LUKAS
Sumber : ANTARA

Berita Terkait

HUT Ke-4 TREN: Rayakan di 3 Negara Eropa Timur
Kepuasan Pelanggan dan Penguatan Posisi, Zyrex Indonesia Dongkrak Kapasitas Produksi Secara Masif
Jokowi Sebut Sektor UMKM Sokong PDB Nasional Sebesar 61 Persen
Pasangan Dokter Vivi dan Dokter Beng Raih The First Presidential PT. Tren Global Teknologi
Program Makan Gratis Diberlakukan 2045, Utang RI Naik
Harga Beras Kian Melonjak, Ini yang Jadi Penyebabanya
Istri Komandan TKN Prabowo-Gibran Jadi Komisaris Baru Pertamina Patra Niaga
Akhirnya Terungkap Teka-Teki Emas 57 Ton Milik Soekarno di Swiss

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 08:20 WIB

Kontribusi Pariwisata Jadi Sorotan Dalam Musrenbang RPJPD Raja Ampat

Kamis, 6 Juni 2024 - 13:53 WIB

Dihadapan Alumni Trisakti, Menkopolhukam Dukung Transformasi Kelembagaan Trisakti

Selasa, 23 April 2024 - 05:38 WIB

Penasehat Hukum Robby Messa, Tony Hasibuan Sebut Dakwaan JPU Batal Demi Hukum

Sabtu, 16 Maret 2024 - 16:06 WIB

Koalisi Mahasiswa Anti Korupsi Desak KPK Usut Tuntas Kasus Korupsi APD Dinkes Sumut

Jumat, 26 Januari 2024 - 03:07 WIB

Kemendag Dorong Ekspor Produk Indonesia Ke Luar Negeri

Senin, 22 Januari 2024 - 10:29 WIB

Djafar Ngabalin Raih Achievement Jadi Manager PT. Tren Global Teknologi

Senin, 8 Januari 2024 - 06:35 WIB

Sekjen GEMA PAGI Merespon Putusan Bawaslu Jakpus Terkait Cawapres Gibran

Minggu, 7 Januari 2024 - 09:26 WIB

Sampah Dan Limbah Medis Numpuk Di RSUD Labuha

Berita Terbaru

Ekonomi & Bisnis

HUT Ke-4 TREN: Rayakan di 3 Negara Eropa Timur

Jumat, 15 Nov 2024 - 14:01 WIB

Entertainment

Luar Biasa! TREN Ajak Mitra Trip Gratis di Taiwan

Sabtu, 1 Jun 2024 - 01:58 WIB